Simfoni Senja
Pantulan
jingga membias di pelupuk mata
Torehannya
tak pernah usai
Masih aku
menanti
Bayangmu
di batas senja
Pula mendengar alunan simfoni
Pula mendengar alunan simfoni
Dari
tabir harapan
Benar,
Aku tak
bisa menginterpretasikan
Bendungan
rindu dalam peraduan
Bahwa
kutampik segala kerisauan
Kapan kau
pulang?
Tiada
tau, hening
Semak
bergoyang tertiup angin sekalipun
Cecarnya
tak pernah kugubris
Hilangkan
dahagaku
Dengan
simfoni senjamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar